Melalui Product Manager, Paul Joyce, Google mengatakan user bisa upload sembarang file musik yang dimiliki. Uniknya, user bisa bebas upload dari iTunes libraries, Windows Media Player atau file folders ke Google Music. Selanjutnya semua lagu, album atau playlist yang telah terupload akan tersimpan di cloud. Dengan demikian, Google music library akan secara otomatis tersinkronisasi dengan device Android yang digunakan user. Secara otomatis pula, Google Music akan menciptakan cache dari lagu-lagu yang baru diputar, sehingga untuk mendengarkan lagu yang sama bisa dilakukan tanpa koneksi internet.
Untuk saat ini aplikasi tersebut masih tersedia untuk pengguna di Amerika dan untuk mendapatkannya harus menunggu invite dari user lain. Metode ini sama dengan yang diberlakukan pada versi awal Gmail. Joyce juga mengatakan, selama Google Music dalam versi beta, maka Google tidak akan memasang tarif alias bisa didapatkan secara gratis.
Ketika ditanya tentang kemungkinan persaingan dengan iTunes milik Apple, Joyce tidak menolak anggapan itu. Nantinya Google juga akan ‘jualan lagu’ seperti halnya iTunes. Namun untuk saat ini negosiasi dengan perusahaan rekaman belum disepakati.